Tuesday, September 23, 2008

Kekuatan & Kelemahan atau Potensi & Keterbatasan?

Artikel berikut ini adalah tulisan Abah Rama (Rama Royani) yang pernah saya download.
Semoga bermanfaat...

----

KEKUATAN DAN KELEMAHAN atau
POTENSI DAN KETERBATASAN ?

Pengantar :
Berbekal dari pengertian bahwa positif lawannya negatif, seringkali ada persepsi kalau Kekuatan lawannya Kelemahan, lebih celaka lagi bahwa sejak 30 tahun yang lalu kita dijejali oleh konsep SWOT didalam membuat perencanaan organisasi sehingga hampir semua orang dewasa yang sudah bekerja mengenali istilah ini dan berbagai konsultan membuat versi lain yang prinsipnya sama saja yaitu TOWS (agar persepsinya "menarik") dan ada juga yang hampir benar seperti SLOT (dengan mengganti Weakness menjadi Limitation).

Dalam konteks tersebut diatas, tidak heran kalau ada persepsi bahwa kalau bisa "memperbaiki" kelemahan maka akan timbul kekuatan dan itu juga sebabnya pada hampir semua organisasi, butir butir kelemahan menjadi perhatian utama untuk dijadikan masukkan didalam perencanaan untuk "diperbaiki" yang dijabarkan dengan detil didalam "rencana tindakan" yang istilah kerennya "Action Planning".
Jarang sekali ada organsasi yang justru berfokus pada "kekuatannya" didalam membuat "action planning".

Yang menarik adalah di amerika ada study tentang butir butir rencana tindakan hasil analisis SWOT di banyak perusahaan. Ternyata lebih dari 50% butir-butir tersebut selalu timbul dari tahun ke tahun dan ini membuktikan bahwa tidak sedikit kelemahan yang tidak bisa diperbaiki.

Apa ada yang salah?
Saya menemukan tiga hal penting dalam menjelaskan hal tersebut diatas
Pertama : persepsi bahwa dengan memperbaiki kelemahan maka akan mendapatkan kekuatan
Kedua : persepsi bahwa manusia bisa memperbaiki segala macam kelemahan
Ketiga : pengertian yang salah tentang arti kelemahan

Pertama : Memperbaiki kelemahan akan mendapatkan kekuatan.
Kalau kita menganggap bahwa kekuatan dan kelemahan berada pada kutub yang berlawanan, maka memperbaiki kelemahan hanya akan mengakibatkan hilangnya kelemahan yang posisinya ditengah tengah atau netral dan ini bukan berarti menjadi kekuatan
Kedua : Manusia bisa memperbaiki segala macam kelemahan.
Obsesi manusia untuk memperbaiki kelemahan merupakan peluang yang dimanfaatkan oleh Self Help Industries yang menyebabkan orang orang di Amerika menghamburkan milyaran dollar dengan hasil yang sangat amat tidak memadai.
Persepsi bahwa manusia bisa berubah menyebabkan pelatihan dan seminar tentang Individual Development laku keras akan tetapi kita semua tahu bahwa pelatihan pelatihan semacam ini hanya membawa dampak beberapa minggu saja, bahkan pelatihan Asia Works yang dianggap paling hebatpun tahu kalau manusia itu seperti bandul yang sewaktu waktu akan kembali keposisi semula.
Ada pendapat bahwa manusia bisa berobah kalau ada krisis
Tetapi apa yang terjadi lihat komentar dibawah ini:

What if a heart specialist told you that you had to change some lifestyle patterns or die? Could you change to save your life?
The odds against your being able to do it are nine to one according to Dr. Raphael “Ray” Levey, founder of the Global Medical Forum in November 2004 at IBM’s Global Innovation Outlook” Conference. (As reported in Fast Company, May 2005)
Dr. Edward Miller, Dean of Medical School at John Hopkins University said:
“They must make changes to live, but they can’t seem to do it. We’re missing a link there somewhere.”

Bayangkan saja, ancaman kematian yang merupakan krisis yang paling hebatpun sulit membuat manusia berubah.
Jadi apa betul manusia tidak bisa memperbaiki kelemahannya?

Kita harus bisa memilah milah yang dimaksud dengan kelemahan
Kalau kelemahan tersebut terkait dengan:
Skill (Keterampilan – def: kemampuan melakukan langkah langkah yang benar dari suatu kegiatan).............maka biasanya dengan berlatih orang bisa menjadi semakin terampil
Knowledge (Pengetahuan)... maka dengan belajar orang bisa semakin tahu
Values (Tatanilai)...... tidak sedikit contoh orang yang tadinya penjahat menjadi orang baik
Behaviour (Perilaku/Tingkah laku).... supir angkot di cimindi yang sulit diatur tiba tiba menjadi sangat teratur setelah menjadi supir TransJakarta (Busway)

Jadi ada kelemahan yang bisa diperbaiki tetapi ada juga kelemahan yang tidak bisa diperbaiki dan ratusan tahun yang lalu sudah ada do’a yang namanya Serenity Prayer yang menyatakan keinginan besar untuk bisa mengetahui mana yang bisa diperbaiki mana yang tidak bisa diperbaiki:

“ God, grant me Serenity to accept the things I cannot change, Courage to change the things I can and Wisdom to know the difference”

Yang dapat diperbaiki dengan mudah adalah Skill yang tidak membutuhkan bakat tertentu dan Knowledge
Yang juga bisa diubah adalah Behaviour yang didukung oleh bakat bakat dominannya, karena kalau tidak, maka akan membuat seseorang menjadi stress berat
Yang juga bisa diperbaiki adalah Values
Dan ini yang penting :
Pada umumnya hal hal yang terkait dengan personality traits seseorang, sangat sulit diubah bahkan tidak bisa berubah


Ketiga : Pengertian yang salah tentang Kelemahan
Sebenarnya akan lebih jelas apabila kita menambah istilah kekuatan dan Kelemahan dengan Potensi dan Keterbatasan agar pengertiannya menjadi lebih gamblang sbb:
Allah memberikan Potensi dan Keterbatasan kepada setiap makhluknya sedang Kekuatan dan kelemahan adalah merupakan pilihan dan upaya manusia atas potensi dan keterbatasannya masing masing.
o Manusia diberikan potensi akal dan keterbatasan terbang maupun bernafas didalam air
o Burung diberikan potensi terbang dan keterbatasan berlari
o Ikan diberikan potensi bernafas di air dan keterbatasan memanjat
o Cacing diberikan potesi menembus , hidup didalam tanah dan keterbatasan berlari
Kalau makhluk makhluk tersebut diatas berusaha melatih potensinya maka akan timbul kekuatan,
o Kalau manusia berlatih dan belajar dengan menggunakan akalnya maka kekuatannya akan timbul
o Kalau burung berlatih terbang maka kekuatannya timbul
akan tetapi kalau makhluk tersebut memaksa bertindak dengan menggunakan keterbatasannya, maka akan timbul kelemahan.
o Kalau manusia memaksa untuk bernafas didalam air dia akan kelemahannya timbul
o Kalau cacing berusaha untuk berlari maka kelemahannya timbul
o Kalau ikan berusaha untuk terbang maka kelemahannya tombul

Dengan begitu, kalau kita menggali Potensi dan Keterbatasan kita maka akan jelas bahwa rencana tindakannya akan lebih berfokus kepada mengasah potesi menjadi kekuatan lalu menggunakan kekuatan tersebut untuk maju kedepan ketimbang berusaha memperbaiki keterbatasan ataupun memaksa bertindak berdasarkan keterbatasan.
o Kalau manusia ingin terbang, maka gunakan akalnya untuk membuat kapal terbang
o Kalau manusia ingin menyelam maka gunakan akalnya untuk membuat alat penyelam



Jadi kalau Gallup bilang:

“Focus on your Strength and manage around your Weakness”
( Fokus pada Kekuatan dan siasati Kelemahan)

Maka Abah Rama bilang

” Fokus pada Kekuatan siasati Keterbatasan”

==========================================================
Surah Ar’ Rahman (Q : 33)
“Hai golongan jin dan manusia, apabila kamu sanggup menembus penjuru penjuru langit dan bumi, maka tembuslah ! Tetapi kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan KEKUATAN ”
==========================================================

No comments: