Wednesday, November 26, 2008

Benda Keramat dalam Islam

Berikut ini artikel dari aindra.blogspot.com tentang benda keramat atau benda yang seringkali dianggap memiliki "kekuatan" dalam kaitannya dengan agama Islam.

---

Benda-benda keramat dalam istilah bahasa Arab disebut Tamimah.Definisi benda-benda keramat adalah benda-benda pusaka yang dipercaya memiliki kekuatan ghoib yang dapat membantu menyelesaikan segala persoalan hidup.Benda-benda keramat banyak sekali bentuk dan jenisnya seperti : Keris,pedang,tombak,badik,batu mulia,batu kristal,besi kuning, jenglot (dipercaya sebagai tubuh orang sakti yang mati) dan lain sebagainya.

Namun benda-benda keramat tidak saja berbentuk benda mati makhluk hidup pun ada yang dikeramatkan seperti : kerbau putih,burung pelatuk bawang,ayam cemani, dan lain sebagainya.

Agar tuahnya tetap ada maka biasanya dilakukan penjamasan atau ritual perawatan dan pembersihan. Ritual jamasan pusaka merupakan salah satu momen penting bagi seseorang yang memiliki benda-benda pusaka. Dalam ritual tersebut, barang-barang pusaka seperti keris, tombak, pedang, dan benda-benda lain yang dianggap berkekuatan di luar nalar dibersihkan dengan minyak wangi tertentu.

Seorang kolektor keris dan benda-benda keramat St Sukirno menjelaskan, tujuan jamasan tersebut agar bebas dari sengkala (marabahaya) karena setiap pusaka diakui memiliki kekuatan di luar nalar yang dapat membahayakan pemiliknya jika tidak dirawat.Pada masa kini benda-benda keramat oleh para ahli syirik itu diilmiahkan dengan istilah-istilah “keren” seperti “radiasi positif,medan energi” agar dapat diterima oleh masyarakat banyak.

Dari semua penjabaran diatas sesungguhnya semua benda-benda keramat itu seperti mengkultuskan atau membawa keris,besi kuning,batu akik,batu mulia dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal mara bahaya, jika ia meyakini bahwa benda-benda tersebut sebagai sarana tertolak atau tertangkalnya bala hal itu termasuk syirik akbar dan juga bagi orang yang membawa dan meyakini kekuatannya maka hidupnya tidak akan pernah bisa tenang.

Diriwayatkan dari Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir dalam hadits marfu : “Barang siapa menggantungkan tamimah, semoga Allah tidak mengabulkan keinginannya; dan barang siapa menggantungkan wadaah, semoga Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya.” Disebutkan dalam riwayat lain:” Barang siapa menggantungkan tamimah, maka dia telah berbuat syirik”

Imran bin Hushain radiallahu anhu menuturkan, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melihat seorang laki-laki terdapat di tangannya gelang kuningan, maka beliau bertanya: “ Apakah ini? ”Orang itu menjawab: “ Penangkal sakit .” Nabi pun bersabda: “ Lepaskan itu karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu; sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya .”( HR. Imam Ahmad dengan sanad yang bisa diterima ).

Ketika keris,batu akik diyakini memiliki daya magic karena telah dibuat atau “diisi” oleh empu,dukun atau orang pintar, maka menjadikan akik itu sebagai jimat pembawa keberuntungan berarti telah menjadikannya sebagai sekutu selain Allah.

Ketika bambu kuning,besi kuning atau potongan tulisan arab yang maknanya tidak jelas diletakkan di atas pintu rumah, agar”si kolor ijo” atau “setan belang” tidak bisa masuk rumah, maka berarti telah mempertuhankan benda-benda keramat itu, dan ini adalah bantuk kesyirikan yang sangat nyata terhadap Allah SWT.

Demikian pula apabila Al-Qur’an Stambul (Al-Qur’an berukuran sangat kecil yang tulisannya tidak bisa dibaca kecuali dengan mikroskop) dijadikan jimat untuk menolak marabahaya, maka pelakunya pun sudah terjerumus pada lingkaran syetan yaitu syirik.

Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu (sebagai tamimah), niscaya Allah menjadikan dia selalu bergantung kepada tamimah itu”. ( HR.Imam Ahmad dan at-Tirmizi ).

Sedangkan jika mereka yang memakai,mengagungkan dan mengkultuskan benda-benda keramat dengan memujanya (dengan cara dijamas,diberi bunga-bunga) sebagai sarana ikhtiar mendekatkan diri dan meminta pertolongan dari Allah melalui perantara benda-benda keramat itu tetaplah merupakan kesyirikan yang nyata sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Ingatlah, hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” ( Az-Zumar: 3 ).

Jadi tidak ada alasan sama sekali dalam Islam kita menyimpan,menggunakan,mengagungkan benda-benda keramat karena hukumnya sudah sangat jelas dan jika ada seseorang entah dia kiai,ustadz,paranormal,dukun,romo,Gus-gusan,Ki-kian atau apapun namanya mencoba menghalalkan benda-benda keramat maka dia berada pada kesesatan yang nyata,mereka seseungguhnya syaitan dalam bentuk manusia.

Janganlah kita tertipu dengan cara mereka mencoba mengilmiahkan benda-benda keramat itu yang sering mereka katakan memiliki radiasi positif,energi positif,yoni,tuah dan istilah-istilah lainnya karena sudah jelas hukum dalam syari’ah Islam.
Read More..

Monday, November 3, 2008

Kapan Nih Mulainya

Mungkin ada sesuatu yang selalu anda inginkan atau kerjakan? Sebuah hasrat untuk mengerjakan sesuatu yang anda cita-citakan. Kapan mulainya? Mengapa anda tidak coba mengerjakannya hari ini?
Dari segala sesuatu tentang pekerjaan, jika kita rasakan, sesuatu yang terberat adalah pada saat kita akan memulai pekerjaan tersebut... Banyak alasan yang sering timbul yang sebagian besar muncul dari diri kita sendiri.

So, artikel berikut ini dari beranigagal.blogspot.com bisa membuat diri kita mengatur kembali semangat kita dalam memulai pekerjaan yang harus kita lakukan...

---

Hari ini adalah waktu yang paling sempurna untuk memulainya. Dari semua hari yang tersisa di sepanjang hidup anda, tidak ada waktu yang lebih tepat daripada hari ini.

Mau mulai kalau persiapannya sudah sempurna? Waa… bakalan nggak mulai-mulai deh. Mulai saja dari apapun yang anda anggap tidak sempurna. Perbaiki satu demi satu sepanjang jalan dan apa yang anda inginkan akan terwujud. Sebuah masterpiece atau karya besar tidak tercipta dengan sekali jalan.

Memulai sesuatu itu sangat mudah. Semuanya ada di dalam jangkauan anda, termasuk hari ini. Jadi tunggu apalagi? Yang paling penting adalah mulai sekarang juga karena andalah pemilik hari ini.


Sumber : Anonymous
Read More..

Friday, October 31, 2008

Pelajaran dari Film Kungfu Panda

Nah... yang berikut ini adalah pelajaran dari film Kungfu Panda (salah satu film favorit saya) yang sudah cukup lama diputar di bioskop-bioskop.

Ini saya ambil dari http://beranigagal.blogspot.com

Insya Allah bermanfaat.

---

Pelajaran dari Film Kungfu Panda

Po, si Panda jantan, yang sehari-hari bekerja di toko mie ayahnya, memiliki impian untuk menjadi seorang pendekar Kung Fu. Tak disangka, dalam suatu kompetisi, Po dinobatkan sebagai Pendekar Naga yang dinanti-nantikan kehadirannya untuk melindungi desa dari balas dendam Tai Lung.

Saat menonton film animasi ini, saya seperti diingatkan tentang beberapa hal:

1. The secret to be special is you have to believe you're special.
Po hampir putus asa karena tidak mampu memecahkan rahasia Kitab Naga, yang hanya berupa lembaran kosong. Wejangan dari ayahnya-lah yang akhirnya membuatnya kembali bersemangat dan memandang positif dirinya sendiri. Kalau kita berpikir diri kita adalah spesial, unik, berharga kita pun akan punya daya dorong untuk melakukan hal-hal yang spesial. Kita akan bisa, kalau kita berpikir kita bisa. Seperti kata Master Oogway, “You just need to believe”

2. Teruslah kejar impianmu.
Po , panda gemuk yang untuk bergerak saja susah akhirnya bisa menguasai ilmu Kung Fu. Berapa banyak dari kita yang akhirnya menyerah, gagal mencapai impian karena terhalang oleh pikiran negatif diri kita sendiri? Seperti kata Master Oogway, “kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, saat ini adalah anugerah, makanya disebut Present ( hadiah).” Jangan biarkan diri kita dihalangi oleh kegagalan masa lalu dan ketakutan masa depan. Ayo berjuanglah di masa sekarang yang telah dianugerahkan Tuhan padamu.

3. Kamu tidak akan bisa mengembangkan orang lain, sebelum kamu percaya dengan kemampuan orang itu, dan kemampuan dirimu sendiri.
Master Shi Fu ogah-ogahan melatih Po. Ia memandang Po tidak berbakat. Kalaupun Po bisa, mana mungkin ia melatih Po dalam waktu sekejap. Kondisi ini berbalik seratus delapan puluh derajat, setelah Shi Fu diyakinkan Master Oogway -gurunya- bahwa Po sungguh-sungguh adalah Pendekar Naga dan Shi Fu satu-satunya orang yang mampu melatihnya. Sebagai guru atau orang tua, hal yang paling harus dihindari adalah memberi label bahwa anak ini tidak punya peluang untuk berubah. Sangatlah mudah bagi kita untuk menganggap orang lain tidak punya masa depan. Kesulitan juga acap kali membuat kita kehilangan percaya diri, bahwa kita masih mampu untuk membimbing mereka.

4. Tiap individu belajar dengan cara dan motivasinya sendiri.
Shi Fu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait dengan makanan. Po tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid jagoannya yang lain. Demikian juga dengan setiap anak. Kita ingat ada 3 gaya belajar yang kombinasi ketiganya membuat setiap orang punya gaya belajar yang unik. Hal yang menjadi motivasi tiap orang juga berbeda-beda. Ketika kita memaksakan keseragaman proses belajar, dipastikan akan ada anak-anak yang dirugikan.

5. Kebanggaan berlebihan atas anak/murid/diri sendiri bisa membutakan mata kita tentang kondisi sebenarnya, bahkan bisa membawa mereka ke arah yang salah.
Master Shi Fu sangat menyayangi Tai Lung, seekor macan tutul, murid pertamanya, yang ia asuh sejak bayi. Ia membentuk Tai Lung sedemikian rupa agar sesuai dengan harapannya. Memberikan impian bahwa Tai Lung akan menjadi Pendekar Naga yang mewarisi ilmu tertinggi. Sayangnya Shi Fu tidak melihat sisi jahat dari Tai Lung dan harus membayar mahal, bahkan nyaris kehilangan nyawanya. Seringkali kita memiliki image yang keliru tentang diri sendiri/anak/murid kita. Parahnya, ada pula yang dengan sengaja mempertebal tembok kebohongan ini dengan hanya mau mendengar informasi dan konfirmasi dari orang-orang tertentu. Baru-baru ini saya bertemu seorang ibu yang selama 14 tahun masih sibuk membohongi diri bahwa anaknya tidak autis. Ia lebih senang berkonsultasi dengan orang yang tidak ahli di bidang autistik. Mendeskreditkan pandangan ahli-ahli di bidang autistik. Dengan sengaja memilih terapis yang tidak kompeten, agar bisa disetir sesuai keinginannya. Akibatnya proses terapi 11 tahun tidak membuahkan hasil yang signifikan. Ketika kita punya image yang keliru, kita akan melangkah ke arah yang keliru.

6. Hidup memang penuh kepahitan, tapi jangan biarkan kepahitan tinggal dalam hatimu.
Setelah dikhianati oleh Tai Lung, Shi Fu tidak pernah lagi menunjukkan kebanggaan dan kasih sayang pada murid-muridnya. Sisi terburuk dari kepahitan adalah kita tidak bisa merasakan kasih sayang dan tidak bisa berbagi kasih sayang.

7. Keluarga sangatlah penting.
Di saat merasa terpuruk, Po disambut hangat oleh sang ayah. Berkat ayahnya pula Podapat memecahkan rahasia Kitab Naga dan menjadi Pendekar nomor satu. Sudahkah kita memberi dukungan pada anggota keluarga kita?


Sumber : Anonymous

Read More..

Apakah Disiplin Berarti Menghukum?

Seringkali kita ingin membuat anak kita disiplin, tetapi bukan disiplin yang tertanam pada anak kita, malah seolah-olah anak kita semakin "membangkang" terhadap perintah kita. Apa kira-kira penyebabnya?

Berikut ini artikel dari Ariesandi (http://www.ariesandi.com) tentang mengajarkan disiplin kepada anak.

Insya Allah bermanfaat

---


Apakah Disiplin Berarti Menghukum?

Dalam kegiatan sehari-hari mendidik dan mengasuh anak kita seringkali berhadapan dengan berbagai perilaku anak yang tidak sesuai dengan harapan kita. Karena itu sering timbul dalam pemikiran untuk “mendisiplinkan” anak tersebut. Namun sayangnya banyak sekali orangtua tidak memahami benar apa makna disiplin yang sebenarnya. Orangtua dan pihak-pihak lain yang sering berurusan dengan anak gagal membedakan disiplin dengan hukuman.

Bahkan sejumlah kamus pun gagal melakukan pembedaan ini. Salah satunya adalah The New Oxford American Dictionary, kata dicipline (disiplin) didefinisikan sebagai “praktik melatih orang untuk mematuhi aturan dengan menggunakan hukuman untuk memperbaiki ketidakpatuhan”. Oleh karena itu tak heran dengan definisi semacam ini maka seringkali pendisiplinan dikaitkan dengan alat-alat yang dipakai untuk membuat para pelaku kejahatan jera : penyalahan, membuat malu dan bahkan hukuman fisik.

Kata disiplin berasal dari bahasa Latin, discipulus, yang berarti “pembelajar”. Jadi disiplin itu sebenarnya difokuskan pada pengajaran. Anak kita adalah seorang murid bagi orangtuanya. Agar ini dapat terjadi maka sebagai orangtua kita selayaknya menjadi pemimpin yang berharga untuk dipatuhi dan diteladani oleh anak-anak kita.

Perbedaan mendasar antara disiplin dengan hukuman adalah:
• Hukuman mengajarkan suatu pelajaran melalui pemaksaan emosional atau kekerasan fisik, hukuman mungkin terlihat bisa menghentikan perilaku yang tidak diinginkan saat ini namun sudah pasti tidak mencegahnya terulang lagi di masa mendatang. Berdasarkan berbagai riset para pakar psikologi hukuman bukan cara yang efektif agar anak bertingkah laku baik untuk jangka panjang.
• Disiplin menggunakan kebijaksanaan untuk mengajarkan nilai-nilai yang memperlihatkan betapa seorang anak dapat menentukan sendiri pilihannya dengan baik sesuai dengan perkembangan emosinya saat itu. Oleh karena itu tak ada “cara yang benar “ yang bisa berfungsi sepanjang waktu untuk semua situasi
Saya jadi teringat dengan seorang klien kecil berusia 5 tahun, ia dikeluhkan oleh ayah dan ibunya sebagai anak yang susah diatur, sulit diberitahu, pemarah dan sukanya hanya main boneka dan menonton film.

Saat pertama kali melihat wajahnya di ruangan saya biasa menerima klien maka saya langsung tertarik dengan gadis kecil ini. Matanya berbinar menandakan kecerdasan dan senyumnya merekah menandakan keceriaan khas anak kecil. Saya tak yakin anak ini susah diatur dan sulit diajak bekerja sama seperti yang dikeluhkan orangtuanya.
Saya langsung menyapa kedua orangtuanya dan kemudian langsung mengalihkan perhatian padanya. Setelah berbincang santai dengannya beberapa saat saya mengirimnya ke dalam ruangan lain untuk bermain bersama dengan putera saya Fio dan Aldo. Dan sekarang saya hanya bertiga bersama kedua orangtuanya. Tak berapa lama saya mendapati kedua orangtuanya over-expectation (berpengharapan lebih) terhadap anaknya yang baru berusia 5 tahun.

“Saya ini sakit tenggorokan dan berusaha mencari cara agar sembuh sendiri tanpa ke dokter karena ingin menghemat biaya. Saya berusaha menjaga makanan yang masuk dan banyak minum air putih. Kemarin dia membuat saya jengkel sekali. Sudah tahu dirinya batuk ehhh …… malah makan es krim. Saya berkali-kali mengingatkan untuk menjaga makanannya namun ia tetap saja bandel. Ia harusnya mengerti bagaimana orangtua susah mencari uang. Kami sudah berulang kali menceritakan bagaimana kami bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup ehhhh ……… dia malah seenaknya saja dan tidak mau mengerti kesulitan orangtua. Akhirnya kemarin saya bentak dia dan saya katakan kalau ia lebih baik di luar saja tidak usah pulang rumah kalau hanya bisa menyulitkan orangtua saja” kata sang ayah menceritakan kejadian yang membuatnya sangat jengkel dengan puteri kecilnya.

Saya hanya bisa terdiam dan berusaha memahami jalan pikiran sang ayah yang lagi frustrasi di depan saya. Kemudian sang istri menanyakan pada sang suami, “Tapi kenapa kamu kemarin menawarkan es krim padanya walaupun sudah tahu bahwa ia batuk?”

“Lho saya kan berusaha mendisiplinkan dia. Saya mau tahu kalau dia lagi batuk seperti itu apakah dia bisa mengontrol diri atau tidak? Eh …… kok malah tidak mengerti kalau sedang dites!”

“Lho kamu ini gimana sih, lha si Ellen itu sukanya es krim kok malah kamu tawari. Kamu ini memang cari perkara kok. Kamu sendiri kemarin makan krupuk sama telor goreng walaupun kamu tahu kamu sedang batuk. Terus anakmu tanya kenapa makan gorengan kamu marah!”

“Lha gimana tidak marah. Ia anak kecil mau tahu urusan orangtua. Kan sudah tidak ada pilihan makanan lain di rumah. Ia harusnya mengerti dong kalau kamu sedang sibuk dan tidak sempat masak. Saya sebenarnya juga tidak ingin makan gorengan tapi terpaksa karena tidak ada makanan lain. Kalau saya sakit lebih parah kan yang susah juga seisi rumah”, kata sang suami menimpali.

Ketika mendengar jawaban dari ayah ini saya sebenarnya ingin tertawa tapi saya tahu itu tidak boleh. Saya hanya tersenyum kecil saja dan mencegah pertengkaran suami istri tersebut agar tidak meledak menjadi perang dunia di ruangan saya.
Jika Anda perhatikan sang ayah terlalu egois dan mau menang sendiri. Ia menetapkan peraturan yang hanya bisa dimengerti oleh dirinya sendiri. Ia tidak memberikan si anak kesempatan untuk menumbuhkan kesadaran diri sesuai dengan usianya. Itulah “aturan plastis” yang sering dibuat orangtua demi keuntungan dirinya. Aturan plastis itu seperti karet yang lentur. Kalau orangtua yang berbuat maka pasti ada penjelasan masuk akalnya dan anak dituntut mengerti penjelasan tersebut dengan keterbatasan cara berpikirnya tapi kalau anak yang berbuat maka ia pasti disalahkan tanpa mempertimbangkan hal lain.

Dari percakapan singkat itu saja kita tak perlu kuliah psikologi untuk tahu siapa penyebab masalah Ellen, yang menurut laporan orangtuanya, susah diatur. Bagaimana menurut Anda, pembaca?

Disiplin positif berarti bekerja dengan komunikasi yang baik, mendengarkan anak, mangamati anak dan menetapkan batasan yang jelas terhadap perilaku anak. Saat membangun sebuah komunikasi perhatikan tipe kepribadian dan bahasa cinta anak agar terhindar dari masalah yang lebih rumit karena pemaknaan yang kurang pas dari pihak anak. Materi detail tentang tipe kepribadian anak dan bahasa cinta bisa Anda pelajari dalam Parents Club Multimedia Course di www.sekolahorangtua.com
Inilah rencana tindakan umum yang bisa kita lakukan untuk membangun suatu situasi kondusif bagi terlaksananya disiplin positif :
1. Sosialisasi tindakan
Sejak dini sosialisasikan apa yang hendak tuju ketika anak-anak itu bertumbuh dan berkembang. Hal ini tergantung dari persepsi yang dimiliki orangtua tentang berbagai aspek kehidupan. Secara bertahap sesuai dengan perkembangan mereka ajarkan kebaikan, pentingnya menghargai kebutuhan dan pendapat orang lain serta kasih sayang. Jangan menetapkan sesuatu tanpa sosialisasi terlebih dahulu karena akan mengagetkan anak.

2. Penetapan batas
Kunci penting di sini adalah keberanian dan kesadaran diri orangtua. Ingatlah bahwa semua anak itu menguji batasan yang ditetapkan untuk dirinya, terutama pada anak yang masih kecil (ini mungkin terdengar agak menjengkelkan Anda, tapi itulah anak-anak). Hal itu menjadi bagian dari proses perkembangan mereka.
Tips yang bisa berguna untuk Anda kembangkan adalah :
• Batasan yang ditetapkan harus adil
• Aturan yang dibuat harus beralasan dan sesuai dengan kemampuan anak
• Perintah yang diberikan harus jelas, positif dan tegas.
Perintah tidak jelas contohnya, “Mama mau kamu bersikap baik!”. Bagi seorang anak usia 6 tahun pun ini masih membingungkan. Ia tidak tahu maksud dari “baik” itu apa. Kata ini sangat relatif. Anda harus menjelaskan poin- poin yang Anda maksud dengan kata “baik”. Apakah yang Anda maksud meletakkan kembali mainan yang telah selesai digunakan atau mengucapkan terima kasih setiap menerima pemberian atau permisi jika hendak lewat di depan orang yang lebih tua atau apa lagi .... ? Hal ini juga berlaku terhadap kata “sopan”. Seringkali orangtua mengatakan pada anaknya “Kamu harus sopan, Nak!” tanpa dibarengi dengan penjelasan dan batasan tentang kesopanan.

3. Beri kesempatan mereka mengalami akibat alami dari perbuatannya
Ijinkan mereka menanggung akibat dari perilakunya jika mereka mencoba melanggarnya. Mereka akan belajar dari pengalaman buruknya. Yang penting setelah mereka mengalami akibatnya jangan diolok-olok. Olokan semacam, “Nah, rasakan sendiri akibatnya kalau tidak mau menurut Papa/Mama!”, malah akan menimbulkan kesedihan mendalam dan bahkan luka batin dalam diri anak kita. Cukup katakan,” Mama / papa ikut sedih kamu mengalami hal ini. Apa yang bisa kamu pelajari dari hal ini agar lain kali kamu bisa lebih baik lagi? Bagaimana Mama/ Papa membantumu agar lain kali tidak terulang lagi?”, setelah itu jika perlu peluklah dirinya untuk membuatnya tetap merasa aman dan diterima apa adanya.

4. Penghargaan
Dekapan dan ciuman selalu merupakan sebuah penghargaan besar bagi seorang anak. Penghargaan berupa hadiah secara perlahan perlu Anda gantikan dengan perhatian positif saat perilakunya mengalami kemajuan. Kita harus waspada terhadap situasi ketika anak-anak hanya akan melakukan sesuatu demi mendapatkan penghargaan. Untuk hal ini Andalah yang tahu batasannya berdasarkan kepekaan yang Anda kembangkan sendiri

5. Otoritas
Tegakkan otoritas Anda sebagai orangtua pada saat yang tepat. Gunakan bahasa tubuh dan intonasi suara yang tepat pada saat yang tepat pula untuk menunjukkan bahwa Anda serius dengan ucapan Anda. Ingatlah selalu “seorang anak senantiasa menguji batasan terhadap dirinya dengan perilakunya”.

Read More..

Monday, October 20, 2008

Melatih Pikiran Bawah Sadar Anak

Berikut ini artikel dari pak Ariesandi (hypnoparenting.com) tentang mendidik pikiran bawah sadar anak.

Pastikan bahwa tindakan / perlakuan dan ucapan / perkataan anda ke anak-anak mempunyai pengaruh yang positif bagi perkembangan dirinya. Karena itulah yang akan membentuk dirinya kelak.

artikel kompletnya berikut ini.

---


Edukasi Pikiran Bawah Sadar Anak
Oleh ariesandi | January 29, 2007

Kita semua tahu bahwa manusia mempunyai dua macam bentuk pikiran yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar mempunyai fungsi mengidentifikasi informasi yang masuk, membandingkan dengan data yang sudah ada dalam memori kita, menganalisa data yang baru masuk tersebut dan memutuskan data baru akan disimpan, dibuang atau diabaikan sementara.
Sementara itu pikiran bawah sadar yang kapasitasnya jauh lebih besar dari pikiran sadar mempunyai fungsi yang jauh lebih komplek. Semua fungsi organ tubuh kita diatur cara kerjanya dari pikiran bawah sadar. Selain itu nilai-nilai yang kita pegang, sistem kepercayaan dan keyakinan terhadap segala sesuatu juga disimpan di sini. Memori jangka panjang kita juga terdapat dalam pikiran bawah sadar.
Pernahkah anda perhatikan seorang anak kecil yang akan tidur dan selalu mencari bantal ”kumal” kesayangannya ? Darimanakah pikiran ini muncul dalam benaknya ? Siapakah yang mengendalikannya ? Itulah hasil kerja pikiran bawah sadar.
Pikiran bawah sadar mengendalikan hampir sembilan puluh persen pemikiran dan tindakan kita. Ingin contoh nyata ? Baiklah, bayangkan tiba-tiba di depan anda saat ini, pada jarak kurang lebih 3 meter, anda melihat sekelebat bayangan yang mirip seperti bentuk ular. Anda menajamkan pandangan untuk melihat lebih jelas dan ternyata …… memang benar …. itu ular kobra yang tampaknya kelaparan. Tubuhnya yang sebesar paha orang dewasa bergerak lambat namun pasti. Suaranya mendesis membuat bulu kuduk berdiri, pandangan matanya sangat bengis dan gigi taringnya mencuat keluar disertai lidahnya yang menjulur-julur siap menerkam apapun yang bisa membuatnya kenyang. Apa yang akan anda lakukan ?
Yaa …. hampir sebagian besar dari kita akan memutuskan untuk lari. Ooops maaf jika anda wanita, anda akan berteriak dulu, bukan ? Baru setelah itu lari. Mengapa ? Karena sebagian besar dari kita tidak pernah tahu bagaimana menaklukkan kobra. Bahkan seandainya tahupun kita lebih baik lari dan mencari bantuan daripada melawannya bukan ?
Bagaimana jika seandainya anda dari kecil sudah diberitahu bahwa kobra itu mendatangkan rejeki. Orangtua anda mengatakan bahwa rumah yang ditempati sekarang adalah hasil dari berjualan kobra. Apakah anda akan lari jika menemui kobra di depan anda ? Tidak bukan ! Anda pasti berpikir ” wah ini rejeki, tanpa dicari muncul di depan mata ”.
Apa yang membedakan situasi di atas ? Yang membedakan adalah program pikiran yang ada dalam pikiran kita. Program tersebut mengendap dalam bawah sadar dan akan terpicu keluar oleh suatu kejadian tertentu. Ada banyak sekali program di dalam bawah sadar kita. Pernahkah anda memperhatikan program seperti apa yang masuk dalam pikiran kita setiap harinya ?
Pikiran bawah tidak bisa menolak apapun yang anda masukkan melalui kelima panca indera anda. Bahkan hal-hal yang tidak anda perhatikan secara sadar akan terekam dalam pikiran bawah sadar.
Bagaimana dengan anak-anak kita ? Kebanyakan orangtua sekarang sibuk memberikan ’makanan’ pada ’pikiran’ sadar anaknya. Anak usia 3 tahun – 4 tahun sudah dibawa pergi ke tempat les bahasa inggris, les mandarin, les menulis, membaca dan lain sebagainya.
Mereka mengatakan itu sudah tuntutan jaman. Oh ya…. jaman yang mana ? Dan tuntutan seperti apa persisnya ? Pernahkah anda secara serius memikirkan apa yang sebenarnya dituntut oleh anak-anak kita ? Dan apa yang sebenarnya dituntut oleh sebuah kehidupan sukses ?
Marilah kita lihat sekeliling kita, ada banyak orang yang menguasai bahasa Inggris dengan bagus ( apalagi di Inggris dan Amrik sono ) tetapi tidak punya pekerjaan. Dan ada banyak orang juga yang hanya lulusan SMU dan kurang bisa bahasa Inggris tetapi sukses luar biasa ! Ada banyak sarjana S1, S2 bahkan S3 yang hidupnya biasa-biasa saja.
Apakah artinya itu ? Itu semua artinya adalah netral. Kesemuanya itu adalah variabel. Variabel bisa bernilai benar ataupun salah. Seperti x + 2 = 5 akan benar jika x diganti dengan angka 3 dan akan salah jika x diganti dengan angka 4 atau 8. Bahasa Inggris, Mandarin, gelar sarjana, IQ tinggi, masuk sekolah top dan nilai IP tinggi adalah variabel. Tidak menjamin 100% hidup akan sukses !
Lalu apa yang menjadi variabel tetap ? Apakah ada ? Tentunya ada. Lihatlah kehidupan ratusan milyuner dalam dan luar negri, pelajarilah dan tariklah kesimpulan adakah variabel tetapnya ?
Satu hal pasti yang dimiliki oleh mereka semua adalah konsep diri sehat. Di manakah konsep diri sehat ini tersimpan ? Dalam pikiran bawah sadar.
Inilah yang harus kita jaga dalam diri setiap anak. Dengan konsep diri sehat hampir semua hal dapat dilakukan oleh seorang anak yang tumbuh menjadi dewasa. Jika kita berbicara konsep diri sehat kita bicara diri ideal sehat, citra diri sehat dan harga diri sehat. Dan jika kita bicara tiga hal ini kita bicara seorang yang memiliki impian, yang bersedia mewujudkannya dalam kehidupan nyata dengan apapun yang ada di tangannya. Kita bicara mengenai semangat tinggi, keyakinan dan kepercayaan positif, kreativitas tanpa henti, keuletan, keberanian menempuh perjalanan hidup, ketegaran seorang manusia dan kemampuan untuk mempelajari apapun juga yang diperlukan untuk sebuah kesuksesan !!
Apakah konsep diri positif ini bisa dikondisikan ? Ya !!! Anda bisa menciptakan kondisi yang mendukung. Caranya adalah dengan memahami bagaimana konsep diri ini tertanam dalam pikiran bawah sadar. Konsep diri tertanam dalam pikiran bawah sadar melalui pengulangan, pengalaman, tradisi dan model dari figur yang memiliki otoritas di mata anak.
Perhatikanlah apa yang berulang kali anda lakukan, ucapkan dan pikirkan terhadap anak-anak. Itulah yang nantinya akan membentuk mereka. Dari bahan dasar ini mereka akan mengembangkan diri mereka melalui pergaulan dengan lingkungan.
Mengapa bayi 1 tahun belajar berdiri dan berjalan ? Karena sejak ia bisa menggunakan matanya ia melihat orang-orang di sekitarnya berdiri ditopang kedua kaki dan berjalan. Cobalah anda bayangkan bagaimana jika sang bayi hanya melihat orang merangkak sejak ia bisa menggunakan matanya untuk melihat.
Sejauh apakah pengaruh program pikiran bawah sadar ? Program pikiran bawah sadar akan menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Dengan cara lain bisa dikatakan kehidupan yang dijalani seseorang adalah perwujudan dari program yang ada di bawah sadarnya dalam tingkat tertentu.
Pastikan bahwa tindakan / perlakuan dan ucapan / perkataan anda ke anak-anak mempunyai pengaruh yang positif bagi perkembangan dirinya. Karena itulah yang akan membentuk dirinya kelak.
Read More..

Sunday, October 19, 2008

Kamus Basa Indonesia - Jowo

Berikut ini link yang laen tentang kamus basa Indonesia - Jowo.

http://kamus-jowo.co.cc

Insya Allah bermanfaat. Read More..

Saturday, October 18, 2008

Qurban Terbaik

Seringkali mudah bagi kita merencanakan untuk membeli suatu barang yang tidak murah; HP/PDA yang harganya 6 juta ke atas sudah kita persiapkan untuk kita beli. Atau barang-barang lain yang kalau kita renungkan hanya berguna untuk diri kita sendiri.

Tetapi, untuk sesuatu yang sangat dianjurkan seperti pembelian Hewan Qurban, terasa berat sekali bagi kita untuk mengeluarkan dana membeli Kambing/Domba seharga 1.5 ~ 2 juta.

Mendekati saat Qurban (Insya Allah 8 Desember 2008), semoga cerita ini (saya ambil dari beranigagal.blogspot.com) dapat menjadi inspirasi kita untuk selalu memberikan yang terbaik yang pernah kita lakukan.

---

Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban. Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku, dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan. Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurbankan pada Idul Adha nanti, sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini tentang pengorbanan Nabi Allah Ibrahim & Nabi Ismail.
Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti. Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang, ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya. "Berapa harga kambing yang itu pak ?" ujarku menunjuk kambing coklat tersebut. "Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah tidak kurang" kata si pedagang berpromosi matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya.
"Tidak bisa turun pak?" kataku mencoba bernegosiasi. "Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal" si pedagang bertahan. "Satu juta lima ratus ribu ya?" aku melakukan penawaran pertama "Maaf pak, masih jauh." ujarnya cuek. Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya. "Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?" kataku "Masih belum nutup pak " ujarnya tetap cuek "Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?" ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah.
"Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan rumput" kata si pedagang meledek. Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan harga selain yang sudah dikemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat.
Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu. Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit. "Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?" kataku kemudian " Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah" katanya Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi. Meskipun pakaian "korpri" yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih terlihat segar. "Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?"
katanya kagum "Dua juta tidak kurang tidak lebih kek." kata si pedagang setengah malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek. " Weleh larang men regane (mahal benar harganya)?" kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan "bisa di tawar-kan ya mas ?" lanjutnya mencoba negosiasi juga. "Cari kambing yang lain aja kek." si pedagang terlihat semakin malas meladeni. "Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki (Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini) Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas." katanya tetap bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu dibukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya. "Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya mas?" lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja. Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya sejak tadi. Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek, kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu.
"Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah" si pedagang mengeluarkan selembar lima puluh ribuan "Ora ono ongkos kirime tho...?" (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih "Dua juta sudah termasuk ongkos kirim" si pedagang yg cukup jujur memberikan lima puluh ribu ke kakek" mau di antar ke mana mbah?" (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi mbah) "Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa ditabung lagi)" kata si kakek sambil menerimanya "tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu ya), sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti, InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu).
"Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail milikku.
Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap dengan semangat. Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik ke arah berlawanan dalam pandanganku. Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol, sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya. Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan oleh si kakek.
Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang berdiri dengan mewah, rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan. Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku sebagai Manajer perusahaan swasta asing. Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi. Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya Yang sanggup mengkoleksi "raket" hanya untuk olah-raga seminggu sekali Yang sanggup juga membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus Tapi apa yang aku pikirkan? Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku di dunia fana. Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali saat membelinya. Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini ke arah orang yang pandai menSyukuri nikmatMu. (Cikini, 12-11-07)

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Oleh Jojo Wahyudi
Read More..

Monday, October 13, 2008

Kamus Basa Jowo - Indonesia

Sebagai orang Jawa, perlu kiranya melestarikan bahasa Jawa yang semakin lama semakin jarang digunakan (khususnya bahasa Jawa halus/krama inggil).

Berikut ini link ke website kamus basa Jowo ke Indonesia (walopun masih terbatas)

http://www.geocities.com/sesotya_pita/bausastra/kamus/kamus_jawa.htm

Insya Allah bermanfaat. Read More..

Saturday, October 11, 2008

Selamat Idul Fitri 1429 H

Saya ucapkan

Selamat Idul Fitri 1429 H
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum
Minal Aidin wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir & Bathin Read More..

Tuesday, September 23, 2008

Antara Puasa, Kepompong Dan Tujuan Hidup

Saya ambil dari beranigagal.blogspot.com

---------

Antara Puasa, Kepompong Dan Tujuan Hidup
DI Bulan Ramadhan ini umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh. Tujuannya tiada lain adalah mencapai derajat ketakwaan bagi yang mendapatkannya. Mengapa demikian, karena tidak semua yang berpuasa bisa mencapai derajat ketakwaan. Tergantung pada kualitas puasanya seperti apa.

Ada yang berpuasa hanya mendapatkan rasa haus dan lapar saja. Ada juga yang berpuasa tapi sedikit mendapatkan kenikmatan spiritual, dan ada juga yang berpuasa dan mendapatkan kebahagiaan dalam berpuasa. Akan tetapi kita tidak bisa mengetahui mana orang yang berpuasa dan mendapatkan makna puasa dan orang yang tidak mendapatkannya. Soalnya kualitas puasa sangat individual dan hanya Allah yang mengetahui apakah puasanya diterima atau tidak.

Memang ada indikator lain untuk melihat kualitas puasa seseorang. Secara sederhana orang yang benar dalam berpuasa akan muncul perubahan-perubahan dalam sikap, watak, cara berbicara, cara berinteraksi dll dalam kehidupan sehari-harinya yang mengarah kepada kebiasaan yang lebih baik.

Kalau saya mengibaratkan puasa dan tujuan hidup, kita bisa melihat contoh dari seekor ulat yang masuk ke dalam kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu dalam waktu sekitar seminggu. Seekor ulat saja berani untuk berpuasa, tidak makan, tidak minum, tidak ke mana-mana, tidak ghibah, tidak melihat yang tidak benar, tidak mendengar yang negatif selama satu minggu. Ulat berani bermetamorfosis dari seekor ulat yang jelek di dalam kepompong demi mencapai tujuan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.

Dalam kasus ini, ketika seseorang ingin mencapai satu tujuan tertentu, maka ada harga yang mesti dibayar untuk mencapainya. Dan harga tersebut merupakan sesuatu yang pasti dan tidak bisa ditawar-tawar. Ulat ingin menjadi kupu-kupu membutuhkan waktu 7 hari, telur ingin menetas harus dierami selama 21 hari, manusia lahir harus melalui proses 9 bulan 10 hari.

Tidak ada kesuksesan yang gratis, tidak ada pencapaian tujuan hidup tanpa perjuangan. Semuanya diperlukan proses, waktu dan kesungguhan untuk mencapainya. Sama dengan puas, yang ingin mencapai derajat ketakwaan, maka berpuasalah dengan cara yang benar, khusu dan ikhlas selama satu bulan penuh. Tapi kabar baiknya, siapapun bisa mencapai kesuksesan asalkan mau menempuh langkah-langkah dan hukum-hukum sukses tersebut, tanpa kecuali. Tidak peduli apakah seseorang itu laki-laki atau perempuan, anak orang kaya atau miskin, sekolah tinggi atau tidak, kalau menjalani hukum kesuksesan maka tujuan tadi bisa tercapai.

Pertanyaannya adalah, apa langkah-langkah yang bisa mencapai kepada kesuksesan yang kita inginkan? Secara sederhana ada beberapa tahapan. Pertama, menentukan tujuan secara spesifik apa yang kita inginkan dalam kurun waktu tertentu, kedua membuat keputusan untuk membuat langkah-langkah dalam mencapai tujuan tersebut. Ketiga, fleksibel dalam menggunakan cara untuk mencapai tujuan, keempat memahami hukum proses bahwa untuk mencapai sesuatu membutuhkan waktu dan keterampilan tertentu, kembali membuat tujuan baru setelah tujuan sebelumnya tercapai.

Pertama, menentukan tujuan secara spefisik. Kalau kita mencoba bertanya kepada sekelompok orang, apa tujuan hidup mereka pasti jawabannya variatif. Tapi yang jelas, hanya 5 persen di antara mereka yang memiliki tujuan yang spesifik. Selebihnya hanya tujuan yang ngambang yang tidak jelas cara pencapaiannya. Seperti, tujuan hidup adalah menjadi manusia yang berguna untuk nusa bangsa dan negara, menjadi manusia yang bermanfaat, dll.

Tujuan-tujuan tersebut tidak salah, tapi tidak fokus. Dalam hidup ini ketiadaan fokus akan tujuan bisa mengaburkan cara pencapaiannya. Bisa saja tujuan-tujuan tadi tenggelam ditelan waktu karena otak kita kesulitan untuk membaca pencapaiannya. Tujuan-tujuan tadi memang menjadi sangat banyak bila di-breakdown dalam berbagai bidang kehidupan kita. Tujuan pencapaian finansial, kesehatan, karier, spiritual, relasi, keluarga, dll. Tidak mengapa, memang harus spesifik seperti itu.

Dalam bidang finansial misalnya, berapa pendapatan bulanan yang kita jadikan tujuan tahun ini, tahun mendatang, dua tahun yang akan datang, 5 tahun yang akan datang dan bagaimana cara mencapainya, profesi apa yang bisa menunjang pendapatan tersebut. Dalam kesehatan, bagaimana cara memelihara kebugaran tubuh, pekerjaan apa yang apabila kita melakukannya akan sangat memiliki passion (gairah dan semangat) yang tinggi. Pun dalam spiritual, relasi dan keluarga. Bila kita sudah memiliki tujuan-tujuan tadi, langkah untuk mencapainya pun akan jauh lebih mudah ketimbang tujuan yang remang-remang.

Pernah melihat lomba menembak? Sasaran tembak biasanya sebuah kayu persegi empat, kemudian diberi lingkaran, mulai dari lingkaran yang paling besar, kemudian mengecil, mengecil sampai yang terakhir hanya berupa titik. Titik terakhir inilah yang menjadi sasaran tembak. Kemungkinan untuk mengarahkan sasaran tembak kita akan jauh lebih mudah ketimbang mengarakan sasaran tanpa ada lingkaran-lingkaran tadi.

Kedua, membuat keputusan untuk memulai melangkah dari langkah pertama sampai langkah terakhir. Memiliki tujuan saja tanpa membuat keputusan untuk mulai melangkah tidak memiliki arti apa-apa. Kebanyakan di antara kita terjebak dalam Bab yang pertama, Bab Niat. Lantas tidak tahu langkah berikutnya apa. Niat saja tidak cukup untuk mewujudkan sesuatu, akan tetapi harus juga didukung oleh langkah kongkrit mencapai tujuan tadi. Apakah dengan cara mengangkat telepon, menghubungi orang untuk membuat kesepakatan-kesepakatan tertentu, atau membuat janji pertemuan dengan orang untuk mendukung langkah kita dll. Intinya ada langkah kongkrit untu mendukung keputusan tadi.

Ketiga, fleksibel dalam menggunakan cara untuk mencapai tujuan. Satu cara bisa saja berhasil dan bisa juga tidak berhasil mencapai tujuan. Artinya, kalau satu jalan berhasil mencapai tujuan kita dapat menyumpulkan memang itulah caranya. Namun apabila satu cara belum berhasil, jangan cepat putus asa. Ulangi kembali dengan cara lain yang berbeda sampai berhasil. Pernahkah anda mendengar seseorang menginginkan hasil yang berbeda sementara cara yang dia gunakan itu-itu terus? Dengan kata lain, kita tidak akan mendapatkan hasil yang berbeda kalau cara yang dilakukan sama. Kalau ingin memperoleh hasil yang berbeda, lebih bagus, lebih baik, maka cara yang dilakukan pun harus lebih baik dari cara sebelumnya.

Dan yang terakhir, keempat memahami hukum proses. Hukum proses mengatakan bahwa untuk mencapai satu titik maka diperlukan waktu tertentu. Bisa cepat, bisa juga lambat. Dan ini artinya, untuk mencapai satu tujuan tertentu tidak ada istilah karbitan, jalan pintas, dll. Kalau dilakukan cara-cara tadi, maka hasilnya pun akan karbitan pula. Gelar sarjana harus dicapai dengan menyelesaikan 150 SKS. Kalau baru 75 SKS sudah selesai, maka gelar kesarjanaannya akan dituntut secara hukum. Dengan sendirinya orang tadi telah melakukan kriminalitas intelektual.

Kalau kita memahami hidup ini dengan berbagai macam perangkatnya, maka kita akan merasa enak dalam menjalaninya. Tidak ada istilah protes, menyesal, sewot, kesal, apalagi bersungut-sungut karena semuanya sudah dipahami. Inilah yang dinamakan, kalau berani hidup maka harus dilengkapi dengan ilmu-ilmunya, keterampilannya, keahliannya dalam mengelola hidup ini. Dengan memiliki keterampilan hidup maka menjalani hidup ini akan jauh lebih mudah. Semoga.

Oleh : Ade Asep Syarifuddin
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Harian Radar Pekalongan. Dapat dihubungi di e-mail asepradar@gmail.com.
Read More..

Kekuatan & Kelemahan atau Potensi & Keterbatasan?

Artikel berikut ini adalah tulisan Abah Rama (Rama Royani) yang pernah saya download.
Semoga bermanfaat...

----

KEKUATAN DAN KELEMAHAN atau
POTENSI DAN KETERBATASAN ?

Pengantar :
Berbekal dari pengertian bahwa positif lawannya negatif, seringkali ada persepsi kalau Kekuatan lawannya Kelemahan, lebih celaka lagi bahwa sejak 30 tahun yang lalu kita dijejali oleh konsep SWOT didalam membuat perencanaan organisasi sehingga hampir semua orang dewasa yang sudah bekerja mengenali istilah ini dan berbagai konsultan membuat versi lain yang prinsipnya sama saja yaitu TOWS (agar persepsinya "menarik") dan ada juga yang hampir benar seperti SLOT (dengan mengganti Weakness menjadi Limitation).

Dalam konteks tersebut diatas, tidak heran kalau ada persepsi bahwa kalau bisa "memperbaiki" kelemahan maka akan timbul kekuatan dan itu juga sebabnya pada hampir semua organisasi, butir butir kelemahan menjadi perhatian utama untuk dijadikan masukkan didalam perencanaan untuk "diperbaiki" yang dijabarkan dengan detil didalam "rencana tindakan" yang istilah kerennya "Action Planning".
Jarang sekali ada organsasi yang justru berfokus pada "kekuatannya" didalam membuat "action planning".

Yang menarik adalah di amerika ada study tentang butir butir rencana tindakan hasil analisis SWOT di banyak perusahaan. Ternyata lebih dari 50% butir-butir tersebut selalu timbul dari tahun ke tahun dan ini membuktikan bahwa tidak sedikit kelemahan yang tidak bisa diperbaiki.

Apa ada yang salah?
Saya menemukan tiga hal penting dalam menjelaskan hal tersebut diatas
Pertama : persepsi bahwa dengan memperbaiki kelemahan maka akan mendapatkan kekuatan
Kedua : persepsi bahwa manusia bisa memperbaiki segala macam kelemahan
Ketiga : pengertian yang salah tentang arti kelemahan

Pertama : Memperbaiki kelemahan akan mendapatkan kekuatan.
Kalau kita menganggap bahwa kekuatan dan kelemahan berada pada kutub yang berlawanan, maka memperbaiki kelemahan hanya akan mengakibatkan hilangnya kelemahan yang posisinya ditengah tengah atau netral dan ini bukan berarti menjadi kekuatan
Kedua : Manusia bisa memperbaiki segala macam kelemahan.
Obsesi manusia untuk memperbaiki kelemahan merupakan peluang yang dimanfaatkan oleh Self Help Industries yang menyebabkan orang orang di Amerika menghamburkan milyaran dollar dengan hasil yang sangat amat tidak memadai.
Persepsi bahwa manusia bisa berubah menyebabkan pelatihan dan seminar tentang Individual Development laku keras akan tetapi kita semua tahu bahwa pelatihan pelatihan semacam ini hanya membawa dampak beberapa minggu saja, bahkan pelatihan Asia Works yang dianggap paling hebatpun tahu kalau manusia itu seperti bandul yang sewaktu waktu akan kembali keposisi semula.
Ada pendapat bahwa manusia bisa berobah kalau ada krisis
Tetapi apa yang terjadi lihat komentar dibawah ini:

What if a heart specialist told you that you had to change some lifestyle patterns or die? Could you change to save your life?
The odds against your being able to do it are nine to one according to Dr. Raphael “Ray” Levey, founder of the Global Medical Forum in November 2004 at IBM’s Global Innovation Outlook” Conference. (As reported in Fast Company, May 2005)
Dr. Edward Miller, Dean of Medical School at John Hopkins University said:
“They must make changes to live, but they can’t seem to do it. We’re missing a link there somewhere.”

Bayangkan saja, ancaman kematian yang merupakan krisis yang paling hebatpun sulit membuat manusia berubah.
Jadi apa betul manusia tidak bisa memperbaiki kelemahannya?

Kita harus bisa memilah milah yang dimaksud dengan kelemahan
Kalau kelemahan tersebut terkait dengan:
Skill (Keterampilan – def: kemampuan melakukan langkah langkah yang benar dari suatu kegiatan).............maka biasanya dengan berlatih orang bisa menjadi semakin terampil
Knowledge (Pengetahuan)... maka dengan belajar orang bisa semakin tahu
Values (Tatanilai)...... tidak sedikit contoh orang yang tadinya penjahat menjadi orang baik
Behaviour (Perilaku/Tingkah laku).... supir angkot di cimindi yang sulit diatur tiba tiba menjadi sangat teratur setelah menjadi supir TransJakarta (Busway)

Jadi ada kelemahan yang bisa diperbaiki tetapi ada juga kelemahan yang tidak bisa diperbaiki dan ratusan tahun yang lalu sudah ada do’a yang namanya Serenity Prayer yang menyatakan keinginan besar untuk bisa mengetahui mana yang bisa diperbaiki mana yang tidak bisa diperbaiki:

“ God, grant me Serenity to accept the things I cannot change, Courage to change the things I can and Wisdom to know the difference”

Yang dapat diperbaiki dengan mudah adalah Skill yang tidak membutuhkan bakat tertentu dan Knowledge
Yang juga bisa diubah adalah Behaviour yang didukung oleh bakat bakat dominannya, karena kalau tidak, maka akan membuat seseorang menjadi stress berat
Yang juga bisa diperbaiki adalah Values
Dan ini yang penting :
Pada umumnya hal hal yang terkait dengan personality traits seseorang, sangat sulit diubah bahkan tidak bisa berubah


Ketiga : Pengertian yang salah tentang Kelemahan
Sebenarnya akan lebih jelas apabila kita menambah istilah kekuatan dan Kelemahan dengan Potensi dan Keterbatasan agar pengertiannya menjadi lebih gamblang sbb:
Allah memberikan Potensi dan Keterbatasan kepada setiap makhluknya sedang Kekuatan dan kelemahan adalah merupakan pilihan dan upaya manusia atas potensi dan keterbatasannya masing masing.
o Manusia diberikan potensi akal dan keterbatasan terbang maupun bernafas didalam air
o Burung diberikan potensi terbang dan keterbatasan berlari
o Ikan diberikan potensi bernafas di air dan keterbatasan memanjat
o Cacing diberikan potesi menembus , hidup didalam tanah dan keterbatasan berlari
Kalau makhluk makhluk tersebut diatas berusaha melatih potensinya maka akan timbul kekuatan,
o Kalau manusia berlatih dan belajar dengan menggunakan akalnya maka kekuatannya akan timbul
o Kalau burung berlatih terbang maka kekuatannya timbul
akan tetapi kalau makhluk tersebut memaksa bertindak dengan menggunakan keterbatasannya, maka akan timbul kelemahan.
o Kalau manusia memaksa untuk bernafas didalam air dia akan kelemahannya timbul
o Kalau cacing berusaha untuk berlari maka kelemahannya timbul
o Kalau ikan berusaha untuk terbang maka kelemahannya tombul

Dengan begitu, kalau kita menggali Potensi dan Keterbatasan kita maka akan jelas bahwa rencana tindakannya akan lebih berfokus kepada mengasah potesi menjadi kekuatan lalu menggunakan kekuatan tersebut untuk maju kedepan ketimbang berusaha memperbaiki keterbatasan ataupun memaksa bertindak berdasarkan keterbatasan.
o Kalau manusia ingin terbang, maka gunakan akalnya untuk membuat kapal terbang
o Kalau manusia ingin menyelam maka gunakan akalnya untuk membuat alat penyelam



Jadi kalau Gallup bilang:

“Focus on your Strength and manage around your Weakness”
( Fokus pada Kekuatan dan siasati Kelemahan)

Maka Abah Rama bilang

” Fokus pada Kekuatan siasati Keterbatasan”

==========================================================
Surah Ar’ Rahman (Q : 33)
“Hai golongan jin dan manusia, apabila kamu sanggup menembus penjuru penjuru langit dan bumi, maka tembuslah ! Tetapi kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan KEKUATAN ”
==========================================================
Read More..

Saturday, September 20, 2008

Makna Ha Na Ca Ra Ka

Artikel tentang makna aksara jawa Hanacaraka ...
Ternyata tidak sekedar aksara saja, tetapi ada history-nya dan juga maknanya.

diambil dari berbagai sumber.

-----------

HANACARAKA
Sumber: Perpustakaan Gantharwa

Aksara Jawa Ha-na-ca-ra- ka
Dan Ketakutan Orang Jawa Akan Disharmoni, akibat salah komunikasi

ha na ca ra ka
Dikisahkanlah tentang dua orang abdi yang setia

da ta sa wa la
Keduanya terlibat perselisihan dan akhirnya berkelahi

pa da ja ya nya
Mereka sama-sama kuat dan tangguh

ma ga ba tha nga
Akhirnya kedua abdi itu pun tewas bersama

Aksara Jawa ha-na-ca-ra- ka mewakili spiritualitas orang Jawa yang terdalam: yaitu kerinduannya akan harmoni dan ketakutannya akan segala sesuatu yang dapat memecah-belah harmoni. Konon aksara Jawa ini diciptakan oleh Ajisaka untuk mengenang kedua abdinya yang setia.

Dikisahkan Ajisaka hendak pergi mengembara, dan ia berpesan pada seorang abdinya yang setia agar menjaga keris pusakanya dan mewanti-wanti: janganlah memberikan keris itu pada orang lain, kecuali dirinya sendiri: Ajisaka. Setelah sekian lama mengembara, di negeri perantauan, Ajisaka teringat akan pusaka yang ia tinggalkan di tanah kelahirannya. Maka ia pun mengutus seorang abdinya yang lain, yang juga setia, agar dia pulang dan mengambil keris pusaka itu di tanah leluhur. Kepada abdi yang setia ini dia mewanti-wanti: jangan sekali-kali kembali ke hadapannya kecuali membawa keris pusakanya.

Ironisnya, kedua abdi yang sama-sama setia dan militan itu, akhirnya harus berkelahi dan tewas bersama: hanya karena tidak ada dialog di antara mereka. Bukankah sebenarnya keduanya mengemban misi yang sama: yaitu memegang teguh amanat junjungannya? Dan lebih ironis lagi, kisah tragis tentang dua abdi yang setia ini selalu berulang dari jaman ke jaman, bahkan dari generasi ke generasi.

Jikalau manusia ingin melangkah lebih jauh (agar tidak menjadi bangkai) maka sebaiknya dengan asumsi yang telah di tafsirkan secara berbeda yang diajarkan oleh Pakubuwono IX, Raja Kasunanan Surakarta. Tafsir tersebut adalah:
• Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).
• Da-Ta-Sa-Wa-La berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ” tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan.
• Pa-Dha-Ja-Ya-Nya berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Ilahi) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.
• Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.

Makna Huruf
Ha Hana hurip wening suci - adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci
Na Nur candra, gaib candra, warsitaning candara - pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
Ca Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi - arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
Ra Rasaingsun handulusih - rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
Ka Karsaningsun memayuhayuning bawana - hasrat diarahkan untuk kesajeteraan alam

Da Dumadining dzat kang tanpa winangenan - menerima hidup apa adanya
Ta Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa - mendasar, totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
Sa Sifat ingsun handulu sifatullah - membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
Wa Wujud hana tan kena kinira - ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
La Lir handaya paseban jati - mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi

Pa Papan kang tanpa kiblat - Hakekat Allah yang ada disegala arah
Dha Dhuwur wekasane endek wiwitane - Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
Ja Jumbuhing kawula lan Gusti - Selalu berusaha menyatu memahami kehendak-Nya
Ya Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi - yakin atas titah/kodrat Illahi
Nya Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki - memahami kodrat kehidupan

Ma Madep mantep manembah mring Ilahi - yakin/mantap dalam menyembah Ilahi
Ga Guru sejati sing muruki - belajar pada guru nurani
Ba Bayu sejati kang andalani - menyelaraskan diri pada gerak alam
Tha Tukul saka niat - sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan
Nga Ngracut busananing manungso - melepaskan egoisme pribadi manusia.

MANUSIA ADALAH UTUSAN, MAKA MENJALANI PANGGILAN SEBAGAI UTUSAN ADALAH SIKAP YANG TEPAT DI HADAPAN SANGHYANG.
Read More..

Enam Pertanyaan Imam Ghazali

Artikel tentang Enam Pertanyaan Imam Ghazali kepada murid-muridnya berikut ini dapat kita temukan dari berbagai sumber, baik website, blog, maupun milist.

----------

Suatu hari, Imam al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam beliau bertanya beberapa hal. Pertama, “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?.

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam al-Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “Mati“. Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (QS. Ali Imran 185)

Lalu Imam al-Ghazali meneruskan pertanyaan yang kedua. “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?“.

Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar, ujarnya, adalah “MASA LALU.”

Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam al-Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. “Apa yang paling besar di dunia ini?“.

Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “Nafsu” (QS. Al- a’araf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini?“.

Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah “memegang AMANAH” (QS. Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, “Apa yang paling ringan di dunia ini?“.

Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam al-Ghazali. Namun menurut beliau yang paling ringan di dunia ini adalah ‘meninggalkan SHALAT‘. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan shalat, gara-gara meeting kita juga tinggalkan shalat.

Lantas pertanyaan keenam adalah, “Apakah yang paling tajam di dunia ini?“.

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang. Benar kata Imam al-Ghazali. Tapi yang paling tajam adalah “lidah MANUSIA“. Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.
Read More..

Friday, September 19, 2008

Dimana Posisi Kita di Sisi Allah?

Artikel ini saya kutip dari serial Al-hikam - www.sufinews.com

----------

Manakala anda ingin melihat posisi anda di sisiNya, maka lihatlah bagaimana Allah memposisikan dirimu (saat ini).

Allah menjadikan makhluknya menjadi dua kelompok besar. Kelompok celaka dan kelompok bahagia. Saat ini dimana posisi anda diantara dua kelompok tersebut, apakah anda masuk dalam kelompok celaka yang paling celaka, atau kelompok bahagia paling bahagia. Lihatlah dan refleksikan dimana hati anda saat itu.

Bila anda masuk dalam posisi sedang taat dan penuh ubudiyah, berarti Allah sedang meninggikan derajat anda. Bila anda sedang maksiat dan mengingkari perintahNya, berarti Allah sedang menghinakan anda.
Bila anda bersemangat untuk taubat, berarti Allah sedang mengampuni anda. Bila anda mengulur-ulur taubat anda berarti Allah belum mengampuni diri anda.

Jika hati anda terus menerus membenarkan wujud Tuhanmu dan Dialah Satu-satuNya yang berkuasa dan Diraja, serta diri anda meneladani jejak RasulNya, maka anda berada dalam golngan orang-orang yang mendapatkan limpahan kebajikan. Sebaliknya jika anda mengingkari semua itu, anda tergolong paling celaka ketika itu.

Apabila anda masuk golongan hamba yang berbahagia, tetapi anda ingin melihat posisi anda, apakah tergolong ahlul Qurbi (kalangan yang dekat dengan Allah) atau ahlul Bu'di (kalangan yang jauh dari Allah) maka coba anda tengok hati anda: Kalau anda mengenal Allah melalui makhluk-makhlukNya di semesta raya ini, maka anda tergolong kelompok yang jauh dari Allah. Tetapi kalau anda mengenal Allah melalui Allah, maka anda tergolong kaum yang dekat dengan Allah.

Anda yang menuju Allah tetapi masih melalui perantara semesta makhluk ini anda belum menemukan Allah, dan anda sulit selamat - kecuali Rahmat Allah --, melainkan anda harus ditolong oleh seorang Mursyid yang Kamil- Mukammil yang bisa mengantar anda di hadapan Allah.

Bila anda tergolong Ahlul Yamin, dan ingin mengetahui posisi anda apakah tergolong orang yang mulia atau tergolong yang terhina: Lihatlah apakah anda tergolong orang yang menjalankan perintahnya atau justru melanggar laranganNya. Kalau anda melanggar perintahNya meremehkan ajaranNya, maka anda tergolong orang ang terhinakan. Termasuk terhinakan pula posisi anda manakala, adalah ketika anda malas-malasan beribadah, anda menerjang larangan dan memusuhi para waliNya.
Demikian yang diuraikan panjang lebar oleh Ibnu Ajibah al-Hasani dalam Syarah al-Hikam.
Read More..

Shalat Khusyuk

Sebuah artikel dari M. Arifin Ilham yang pernah dimuat di harian Republika (Kamis, 7 Juni 2007).

Shalat Khusyuk

Oleh : M Arifin Ilham


''Sungguh beruntung orang-orang Mukmin. Yakni mereka yang khusyuk dalam shalatnya.'' (QS Al-Mukminun [23]: 1-2)

Mari kita ingat-ingat kembali. Sudah berapa ribu kali kita shalat? Kalau kita mulai wajib shalat sejak usia 13 tahun (akil balig), katakanlah sekarang usia kita 33 tahun, berarti sudah 20 tahun kita shalat. Seandainya tak pernah sekalipun kita membolos dalam shalat, berarti 20 tahun kali 12 bulan kali 150 kali, hasilnya kurang lebih 36 ribu kali kita shalat.

Nah, dari jumlah tersebut, berapa kali kita shalat yang benar-benar khusyuk? Berapa kali kita shalat yang seluruh perhatian kita, baik pancaindera maupun hati dan pikiran hanya untuk Allah, tidak terganggu oleh ingatan dan perasaan tentang dunia? Mungkin hal itu bisa kita hitung dengan jari. Bahkan, boleh jadi, belum sekalipun kita merasakan kekhusyukan dalam shalat.

Orang yang khusyuk shalatnya adalah orang yang sangat beruntung. Siapa orang yang shalatnya khusyuk hidupnya akan bahagia. Bahkan, kematian pun akan membuatnya bahagia. Ia sama sekali tidak takut mati. Karena setiap shalat ia selalu berdoa, ''Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah semata.''

Mengapa kita harus takut berjumpa dengan Allah? Bukankah Dia yang kita hadapi saat shalat? Bukankah Dia yang nama-Nya selalu kita sebut-sebut selama ini, sedangkan mati adalah satu-satunya pintu yang membuat kita bisa berjumpa dengan-Nya?

Orang yang khusyuk berkeyakinan dalam shalatnya berjumpa dengan Allah, lalu ia selalu merasa dalam perhatian Allah, dalam pendengaran Allah, dalam tatapan Allah, sebagaimana ia wafat akan berjumpa dengan Allah. Allah mencintai hamba-Nya. Hamba itu pun mencintai Allah. Demikianlah kekasih Allah, ia akan tersenyum tatkala jiwanya dipanggil Allah. ''Wahai pribadi yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Masuklah dalam kelompok hamba-hamba-Ku yang Aku ridhai. Dan masuklah ke dalam surga-Ku.''

Alangkah beruntungnya orang yang khusyuk dalam shalatnya. Surga perdana di dunia ini, bila Allah memberikan rasa khusyuk di dalam shalat kita.

Alangkah indahnya kalau para pejabat, para pemimpin, dan para wakil rakyat kita khusyuk shalatnya. Indonesia yang adil dan makmur insya Allah segera terwujud. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang senantiasa khusyuk dalam shalat. Wallahu a'lam bish-shawab.
Read More..

Kisah Penanam Duri

Semoga kisah ini bermanfaat...

Dari www.jalal-center.com

Jalaluddin Rumi pernah bercerita tentang seorang penduduk Konya yang punya kebiasaan aneh; ia suka menanam duri di tepi jalan. Ia menanami duri itu setiap hari sehingga tanaman berduri itu tumbuh besar. Mula-mula orang tidak merasa terganggu dengan duri itu. Mereka mulai protes ketika duri itu mulai bercabang dan menyempitkan jalan orang yang melewatinya. Hampir setiap orang pernah tertusuk durinya. Yang menarik, bukan orang lain saja yang terkena tusukan itu, si penanamnya pun berulang kali tertusuk duri dari tanaman yang ia pelihara.

Petugas kota Konya lalu datang dan meminta agar orang itu menyingkirkan tanaman berduri itu dari jalan. Orang itu enggan untuk menebangnya. Tapi akhirnya setelah perdebatan yang panjang, orang itu berjanji untuk menyingkir-kannya keesokan harinya. Ternyata di hari berikutnya, ia menangguhkan pekerjaannya itu. Demikian pula hari berikutnya. Hal itu terus menerus terjadi, sehingga akhirnya, orang itu sudah amat tua dan tanaman berduri itu kini telah menjadi pohon yang amat kokoh. Orang itu tak sanggup lagi untuk mencabut pohon berduri yang ia tanam.

Di akhir cerita, Rumi berkata: “Kalian, hai hamba-hamba yang malang, adalah penanam-penanam duri. Tanaman berduri itu adalah kebiasaan-kebiasaan buruk kalian, perilaku yang tercela yang selalu kalian pelihara dan sirami. Karena perilaku buruk itu, sudah banyak orang yang menjadi korban dan korban yang paling menderita adalah kalian sendiri. Karena itu, jangan tangguhkan untuk memotong duri-duri itu. Ambil-lah sekarang kapak dan tebang duri-duri itu supaya orang bisa melanjutkan perjalanannya tanpa terganggu oleh kamu.”
Read More..

Saturday, September 13, 2008

"Children Learn What They Live"

Tentang pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak...

---

By Dorothy Law Notie (1954)

If children live with criticism
they learn to condemn.

If children live with hostility,
they learn to fight.

If children live with fear,
they learn to be apprehensive.

If children live with pity,
they learn to feel sorry for themselves.


If children live with ridicule,
they learn to feel shy.

If children live with jealousy,
they learn to feel envy.

If children live with encouragement,
they learn confidence.

If children live with tolerance,
they learn patience.

If children live with acceptance,
they learn to like themselves.

If children live with recognition,
they learn it is good to have a goal.

If children live with sharing,
they learn generosity.

If children live with honesty,
they learn truthfulness.

If children live with fairness,
they learn justice.

If children live with kindness and consideration,
they learn respect.

If children live with security,
they learn to have faith in themselves and in those about them.

If children live with friendliness,
they learn the world is a nice place in which to live.

dalam bahasa Indonesia

Jika seorang anak hidup dalam suasana penuh Kritik,
Ia belajar untuk Menyalahkan


Jika seorang anak hidup dalam Permusuhan,
Ia belajar untuk Berkelahi

Jika seorang anak hidup dalam Ketakutan,
Ia belajar untuk Gelisah

Jika seorang anak hidup dalam Belas Kasihan Diri,
Ia belajar mudah untuk Memaafkan Dirinya Sendiri

Jika seorang anak hidup dalam Ejekan,
Ia belajar merasa Malu

Jika seorang anak hidup dalam Kecemburuan,
Ia belajar untuk Iri Hati

Jika seorang anak hidup dalam Rasa Malu,
Ia belajar untuk merasa Bersalah

Jika seorang anak hidup dalam Semangat Jiwa Besar,
Ia belajar untuk Percaya Diri

Jika seorang anak hidup dalam Menghargai Orang Lain
Ia belajar untuk Setia dan Sabar

Jika seorang anak hidupnya Diterima Apa Adanya,
Ia belajar untuk Mencintai

Jika seorang anak hidup dalam Suasana Rukun
Ia belajar untuk Mencintai Dirinya Sendiri

Jika seorang anak hidupnya Dimengerti,
Ia belajar bahwa sangat baik untuk Mempunyai Cita-Cita
Read More..

Soft Skill vs Hard Skill

Ini adalah artikel yang dah cukup lama saya dapatkan dari sebuah milis sekitar 1 tahun yang lalu. Karena beberapa hari yang lalu ada diskusi tentang pentingnya softskill dari setiap individu di tempat kerja (khususnya bagi yang baru bergabung ke lingkungan yang baru).

Semoga artikel ini bermanfaat.

----- Forwarded Message ----
From: fadilah raharjo
To: HRM-Club@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 29, 2007 11:51:02 AM
Subject: Re: [HRM-Club] Penting mana?

Dear Ibu Dewi,

Hasil survey Stanford Research Institute, Harvard University & Carnegie Foundation menyimpulkan: Bahwa lima belas persen (15 %) dari alasan mengapa seseorang berhasil meraih keberhasilan dalam pekerjaan banyak ditentukan oleh penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengenai profesi (Hard Skill). Bagaimana yang 85 %? Delapan puluh lima persen dari mereka yang meraih sukses, banyak ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan mengenai manusia (Soft Skill)!


Perbaikilah Kepribadian Anda, dan Anda Akan Sukses
Oleh: Tunggul Tranggono


"You are free to choose, but the choice you make today will determine what you will have, be and do in the tomorrows of your life" Zig Ziglar.

Hasil survey Stanford Research Institute, Harvard University & Carnegie Foundation menyimpulkan: Bahwa lima belas persen (15 %) dari alasan mengapa seseorang berhasil meraih keberhasilan dalam pekerjaan banyak ditentukan oleh penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengenai profesi. Bagaimana yang 85 %? Delapan puluh lima persen dari mereka yang meraih sukses, banyak ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan mengenai manusia! Survey yang lain pada 16 (enam belas) jenis industri di Amerika menunjukkan bahwa ternyata prestasi seseorang tidak ditentukan oleh faktor pendidikan formal apakah seseorang tersebut sarjana atau bukan sarjana,bukan oleh faktor jenis kelamin apakah seseorang itu laki-laki atau perempuan, bukan oleh ras apakah mereka itu kulit putih atau kulit hitam, dan juga bukan oleh umur apakah diatas 40 tahun atau dibawah 40 tahun.

Prestasi seseorang ditentukan oleh kepribadiannya. Bahkan disimpulkan juga bakat yang dibawa sejak lahir hanya berperan sebagai faktor imbuhan saja bagi prestasi seseorang. Kepribadian dan prestasi ibarat flight-attitude yang di-install pada cockpit pesawat terbang. Bila flight attitude menunjukkan kemiringan 45 derajat, maka berarti pesawat miring 45 derajat. Bila kepribadian seseorang tidak positif, maka prestasi yang bersangkutan tidak akan sukses, walau faktor pendukung kesuksesan yang lain dimilikinya. Oleh sebab itu apabila seseorang ingin sukses, tidak ada jalan lain kecuali menimba terus ilmu dan pengetahuan agar wawasannya luas, bekerja terus menerus agar memperoleh pengalaman dan mempertajam keterampilan, berpola pikir dan berpola tindak positif untuk makin menampilkan kepribadian yang positif. Tiga faktor ini yaitu "knowledge, skill and behaviour" oleh Dale Carnegie disebut sebagai faktor keberhasilan seseorang (The Triangle of Success).


KNOWLEDGE

Perjalanan jaman senantiasa diikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Bagi manusia yang terlahir pada jamannya dituntut setidak-tidaknya mengetahui apa yang terjadi dan sedang berkembang, kemudian menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan tersebut dengan sikap yang adaptatif walau harus melakukan perubahan yang memerlukan pengorbanan. Dalam konteks bekerja dan pekerjaan misalnya, penerapan teknologi yang modern sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat mau tidak mau harus diterima dengan baik, sebab kalau kita tidak melakukannya, bukan hanya ketinggalan dengan yang lain, tetapi bahkan mungkin kita akan terlindas dengan perubahan/kemajuan yang sedang berlangsung. "Make change an ally!" Jadikan perubahan itu sahabat anda. Sebab alergi dengan perubahan, kita akan mandeg.

Dalam pergerakannya, ada satu hal yang tidak pernah berubah, yaitu bahwa jaman akan menawarkan kepada kita berbagai kesempatan terus menerus. Tinggal terserahlah kepada kita akan menyambut kesempatan tersebut dan menangkap atau membiarkannya berlalu. Yang jelas kesempatan yang sama tidak akan datang lebih dari satu kali, hilang diambil oleh yang lain atau lenyap tertelan waktu. Siap atau tidak siap salah satu keberhasilannya tergantung penguasaan kita terhadap ilmu kita yang kita miliki. Sebab menangkap kesempatan harus berbekal ilmu pengetahuan. Semakin luas ilmu kita semakin cakap kita mengambil kesempatan. Hanya orang yang membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan yang banyak mampu menangkap berbagai peluang dan kesempatan.

SKILL

Keterampilan pada akhirnya akan dicapai seseorang apabila mereka melakukannya dalam praktek. Penguasaan ilmu pengetahuan saja tidaklah cukup untuk bisa disebut sebagai terampil apalagi ahli. Dengan praktek seseorang akan menemui berbagai pengalaman yang sangat variatif, berbagai persoalan dan bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut. Ini membuat penguasaan terhadap fungsi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya semakin tajam. Berbekal ilmu pengetahuan ditambah pengalaman, seseorang akan mudah menemukan esensi dari ilmu pengetahuan tersebut, yang akan berpengaruh kepada keberhasilan dalam pengeterapannya. Solusi-solusi terhadap masalah bisa dipermudah sebab esensinya dikuasai. Untuk rakyatnya yang diharapkan bisa mandiri dan tidak tergantung kepada negara lain / kapitalis, Mahatma Gandhi menghimbau agar rakyatnya mempraktekkan ilmu pengetahuan yang sudah dimilikinya untuk melakukan produksi untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.. Beliau mengibaratkan betapa tinggi praktek itu dengan perumpamaan bahwa satu ons praktik nilainya sama dengan satu ton ilmu pengetahuan. Maksudnya adalah dengan praktik, seseorang akan mendapatkan banyak manfaat dan ilmu yang lebih detail dan mendalam, sebab betul-betul dirasakannya dan dipahaminya.

BEHAVIOUR

Dipengaruhi oleh karakter yang terbawa sejak lahir, serta lingkungan kehidupan sehari-hari, seseorang akan tampil dengan ciri khusus yang mengemuka sebagai behavior dalam bentuk pola pikir dan pola tindaknya. Tampilan ini secara umum disebut sebagai kepribadian atau personality yang dalam awal tulisan disebut mempengaruhi pencapaian prestasi seseorang dengan dominan. Ada yang beranggapan kepribadian adalah pembawaan yang merupakan keturunan dari orang tua, atau yang tak bisa dirobah. Seorang sarjana, James William, menyatakan bahwa kepribadian seseorang ibarat bawang merah, yang apabila dikupas kulitnya, akan diketemukan kulit yang lain, begitu berkali-kali. Artinya kepribadian sebagai potensi sesungguhnya sangat banyak dimiliki oleh seseorang. Namun tidak nampak. Yang nampak atau ditampilkan sekarang ini adalah sebagian saja dari kepribadian yang dimilikinya. Hakekat dari pengibaratan ini adalah bahwa kepribadian itu bisa dikembangkan. "Attitude is learned, not inherited." Bisa dipelajari, bukan bawaan keturunan.

SELF DEVELOPMENT

Dengan berbekal ilmu pengetahuan (Knowledge), keterampilan (Skill) dan kepribadian (attitude & behaviour) yang dimilikinya, seseorang akan berhasil dalam pekerjaannya dan berprestasi tinggi. Namun itu tentunya tidak cukup. Perjalanan zaman membuat pula "social environment" berkembang. Oleh sebab itu prestasi pun harus berkembang dari waktu ke waktu sehingga seseorang senantiasa dalam posisi "kini lebih baik". Ibarat perjalanan, prestasi berawal dengan pertanyaan untuk diri sendiri ; siapa saya, dimana saya, hendak kemana saya, bagaimana caranya agar sampai kesana.

SIAPA SAYA?

Alangkah sulitnya seseorang yang ingin berkembang tetapi tidak mengenal dirinya sendiri. Untuk itu jurnal kehidupan senantiasa harus diikuti, neraca kehidupan senantiasa harus dibuat. Dengan introspeksi, dengan retrospeksi. Seberapa luas ilmu pengetahuan kita miliki? Seberapa terampilkah kita bekerja? Sepositif apakah kepribadian kita? Pengenalan diri sendiri dan kesadaran akan kekuatan serta kelemahan sendiri merupakan modal utama seseorang untuk bisa melakukan pengembangan diri. Tidak pula bisa dianggap sepele adalah pengenalan seseorang dari atau oleh orang lain yang harus dimanfaatkan sebagai 'feed-back' bagi koreksi akan hal-hal yang tidak baik pada diri kita.

DIMANA SAYA?

Seseorang hidup di tengah-tengah masyarakat, tidak terlepas dari interaksi antar berbagai aspek kepentingan baik manusia yang memiliki kepribadian berbeda-beda., dengan teman sekerja, lembaga / perusahaan dimana kita bekerja, masyarakat, bahkan sistem kerja yang saling interaksi secara global. Seseorang selalu berada di tengah-tengah berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Oleh sebab itu dimana letak posisi seseorang dalam interaksi organisasi, apa statusnya, harus disadari sebagai awal pijak perjalanan prestasi yang panjang.

HENDAK KEMANA SAYA?

Tujuan hidup hendaklah jelas. Clear Goal in Life kata sebagian orang. Bekerja sebagai usaha mewujudkan tujuan hidup haruslah jelas juga.Buat apa kita bekerja? Puaskah kita dengan kondisi sekarang? Atau kita ingin berkembang? Kemana kita akan menuju? Menentukan tujuan dengan jelas merupakan motivasi yang akan menggerakkan kita. Seberapa kuat (strength) kita, apa saja kelemahan (weakness) kita. Apabila sudah kita ketahui, dinamika interaksi sosial banyak menawarkan peluang (opportunities). Bahwa kita bisa menggapai kesempatan, adalah tergantung kesiapan kita. Adakah itu? Di samping itu harus diwaspadai pula bahwa di dalam berbagai kesempatan, ada juga ancaman -ancaman (threats) yang bisa membuat tujuan kita gagal.

BAGAIMANA CARANYA?

Dibumbuhi oleh semangat (enthusiasm), seseorang harus mencapai prestasinya. Untuk itu dalam pelaksanaannya haruslah berbahasa prestasi, bermotif prestasi (achievement motive orieented). Pada diri seseorang, motif prestasi bisa dikembangkan. Kebiasaan mengetahui apa yang dilakukan, senantiasa ingin mencapai hal yang lebih baik dari waktu sebelumnya, membandingkan antara hasil dan resiko-resiko, akan membawa seseorang kepada peningkatan motif prestasi yang semakin tinggi. Akhirnya secara naluriah pada diri seseorang akan terbentuk jiwa yang selalu ingin berprestasi. Seiring perjalanan hidupnya, tampillah suatu sosok jati diri yang mencerminkan kepribadian yang positif,yang bisa filling-nya mempercepat pemilihan antara kegiatan yang berguna bagi prestasinya dengan yang tidak. Dan kata tanya yang tepat untuk ini adalah di dalam kita berkegiatan atau bekerja, selalu ada pertanyaan kepada diri sendiri kenapa tidak yang terbaik yang aku lakukan?

PRESTASI, TERMINAL DARI TUJUAN

Individu adalah bagian dari institusi. Apabiia individu-individu berkembang, berkembang pulalah institusi, demikian sebaliknya. Dan apabila institusi berkembang, celah dan kesempatan semakin banyak, yang bisa kita tangkap semakin banyak pula kemungkinannya. Secara umum, "performance" kita akan saling terkait dengan performance institusi dimana kita bekerja. Oleh sebab itu bagi yang memahami alur pemikiran ini tak ada pilihan kecuali mengejar prestasi dengan bekerja sebaik-baiknya, sebab jalan kearah pencapaian tujuan semakin terbuka.

Pada akhirnya seiring perjalanan umur, sampailah kita di terminal tujuan hidup kita, di puncak karir dan bolehlah kita menghela nafas panjang sambil berucap: "Alhamdulillah, aku menjadi sebaik-baik diriku. Alhamdulillah tidak sia-sia hidupku,".


FADILAH RAHARJO
DALE CARNEGIE TRAINING
Jl. Setiabudhi No. 287A Bandung
Phone: 022.201.2600/022.200.9741
Fax: 022.201.2916
Hp: 0812-140.3277/022.700.14287
fadilah.raharjo@dalecarnegie.co.id
fadie24@yahoo.com
Read More..

My Fav Links

These are my fav links especially for emotional & spiritual knowledge:
1. www.jalal-center.com --> (Kang Jalal)
2. afton.sangsurya.com --> (Cak Nun)
3. gusmus.net --> (Gus Mus)
4. percikaniman.org --> (Aam Amiruddin)
5. syariahonline.com
6. alsofwah.or.id
7. sufinews.com
8. eramuslim.com

Semoga bermanfaat... Read More..

Change Blog

Since today, I will activate my new blog: e-konga.blogspot.com to replace my old one (eddykonga.blogspot.com) Read More..